Sabtu, 16 November 2013

LAPORAN PRAKTIKUM TENTANG JARINGAN TUMBUHAN



JARINGAN TUMBUHAN

1.    Tujuan
Mengamati, mengidentifikasi, dan membedakan jaringan penyusun; daun, batang dan akar.
2.    Teori dasar
Tubuh tumbuhan tersusun dari sel-sel. Sel-sel tersebut bekumpul menjadi satu yang akan membentuk suatu jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Jaringan pada tumbuhan dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1.      Jaringan meristem
Jaringan meristem merupakan jaringan yang terdiri atas sekelompok sel yang aktif membelah. Pembelahan sel tersebut berlangsung secra mitosis. Setiap satu sel meristematik membelah dan menghasilkan sedikitnya satu anakan sel. setiap anakan sel dapat meneruskan pembelahan berikutnya.
Menurut letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi 3 yaitu;
a) Meristem Apikal
Merupakan meristem yang terdapat pada ujung-ujung batang dan ujung akar tumbuhan. Pembelahan meristem apical menyebabkan pemanjangan pada batang dan akar tumbuhan. Pertumbuhan ini termasuk pertumbuhan meristem primer dan jaringan yang dihasilkannya disebut jaringan primer. Jaringan primer bersifat besifat keras dan berkayu.
b) Meristem Lateral
Merupakan meristem yang letaknya sejajar dengan keliling organ tempat jaringan ini ditemukan. Misalnya, berupa cambium pembuluh dan cambium gabus. Pembelahan meristem lateral menyebabkan pembesaran pada batang dan akar tumbuhan. Pertumbuhan yang dihasilkan oleh meristem ini adalah perumbuhan sekunder dan jaringan yang dibentuk adalah jaringan sekunder.
c) Jaringan Interkalar
Merupakan jaringan meristem yang terdapat di antara jaringan dewasa. Misalnya, di daerah pangkal ruasruas batang rumput-rumputan, ruas-ruas tebu.
Menurut asalnya, jaringan meristem dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Meristem Primer
Meristem primer adalah meristem yang berasal langsung dari perkembangan sel-sel embrio. Meristem primer bertanggung jawab terhadap pertumbuhan primer.
b. Meristem sekunder
Merupakan meristem yang berasal dari perkembangan jaringan yang telah mengalami diferensiasi. Meristem sekunder bertanggung jawab terhadap pertumbuhan sekunder. Contohnya adalah cambium.

2.      Jaringan dewasa
Merupakan jaringan yang telah mengalami deferensiasi dan tidak meristematis lagi (tidak tumbuh dan memperbanyak diri).
Ciri-ciri dari jaringan permanen yaitu :
-    sel-selnya sudah tidak membelah
-    bentuknya tetap
-    vakoula besar
-    dinding  sel sudah mengalami penebalan
Macam-macam jaringan permanen, meliputi :
a.    Epidermis
Adalah jaringan atau lapisan terluar yang menutupi permukaan tubuh tumbuhan, seperti akar, batang, daun dan bunga. Karena fungsinya untuk melindungi jaringan lain maka beberapa epidermis mengalami modofikasi, seperti rambut (trikoma), duri, dan muluit daun (stomata). Epidermis umumnya tertutup lapisan lilin (kutikula) pada daun dan zat gabus pada batang, kecuali lentisel yang berfungsi untuk pertukaran gas.
Ciri-ciri dari jaringan epidermis yaitu :
- terdiri atas satu lapis sel
- tidak berklorofil
- susunan sel rapat
- tidak ada ruang antar sel
- dinding sel sangat tipis              



b.   Parenkim (jaringan dasar)
Merupakan jaringan yang berfungsi untuk memperkuat kedudukan jaringan yang lain. Disebut jaringan dasar karena terbentuk dari meristem dasar yang terdapat hampir di semua tumbuhan dan mengisi jaringan tumbuhan baik pada akar, batang, daun, biji maupun buah.
Ciri-ciri dari jaringan parenkim yaitu :
- sel umumnya berukuran besar dan berdinding tipis
- sel hidup dan mengandung klorofil
- banyak mengandung rongga antar sel
- banyak mengandung vakuola
- letak selnya tidak rapat
Macam-macam jaringan parenkim :
- klorenkim : parenkim untuk fotosintesis, karena selnya  mengandung klorofil. Misal : parenkim palisade (jaringan pagar) dan parenkim spon (bunga karang).
- aerenkim : parenkim untuk menyimpan udara sehingga dapat digunakan untuk mengapung.
- parenkim air : parenkim untuk menyimpan air
- parenkim penimbun : parenkim untuk menyimpan cadangan bahan makanan.

c.    Jaringan Penyokong/ penguat/ penunjang
Merupakan jaringan yang berfungsi untuk menunjang agar tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan kuat. Jaringan penunjang dibedakan menjadi  :
- kolenkim : adalah jaringan penunjang pada tumbuhan muda dan belum berkayu yang dinding sel di bagian sudut-sudutnya mengalami penebalan dan tersusun atas sel-sel yang hidup.  Contoh : pada batang bayam
-          sklerenkim : adalah laringan penguat yang dinding selnya melami penebalan dari zat kayu (lignin) sehingga bersifat lebih kuat. Ada 2 macam sklerenkim :
- sklereida (sel batu) : pada tempurung kelapa dan tempurung kenari
- serabut sklerenkim (serat/ fiber) : pada serat rami.

d. Jaringan Pengangkut
               Merupakan jaringan yang berguna untuk transportasi hasil fotosintesis dari daun ke seluruh  
               bagian tumbuhan serta mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun.
    Jaringan pengangkut terdiri dari :
    - xylem (pembuluh kayu) : sel penyusunnya berupa trakeid, trakea dan parenkim xylem.  
      Terdapat pada bagian kayu. Fungsinya mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun
    - floem (pembuluh tapis) : terdiri dari sel hidup, berdinding selulosa dan dindingnya melintang.  
      Terdapat pada bagian kulit kayu. Pada samping ploem terdapat  sel pengiring.

e.    Jaringan Gabus
Tersusun atas sel-sel gabus. Berfungsi melindungi jaringan lain yang terdapat di sebelah bawahnya agar tidak kehilangan air yang berlebihan. Pada tumbuhan dikotil jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus (felogen). Sel-sel hidup yang dibentuk oleh felogen ke arah dalam disebut feloderm, sedangkan sel-sel mati yang dibentuk oleh felogen ke arah luar disebut felem

Macam Jaringan pada Organ Tumbuhan
1. Akar
Akar merupakan organ tumbuhan yang kebanyakan berada di bawah permukaan tanah. Fungsi akar yaitu untuk melekatkan tumbuhan pada substrat, menyerap air dan berbagi garam mineral, tempat menyimpan makanan, sebagai alat pernafasan, dan menghasilkan hormon yang dapat merangsang perumbuhan pada batang.
Struktur anatomi akar yaitu:
a. Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
b. Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel sehingga memungkinkan air air dan garam mineral bergerak melalui korteks tanpa masuk ke dalam sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
c. Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.
d. Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
Terdiri dari berbagai macam jaringan :
-          Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.
-          Berkas Pengangkut
Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
-          Empulur
Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.

2. Batang
Batang merupakan bagian sumbu tumbuhan dengan cabang-cabang lateral. Pada umumnya batang terletak di permukaan tanah, tumbuh tegak menjulang ke atas. Batang berfungsi sebagai alat transportasi yaitu menyalurkan air dan garam-garam mineral dari akar ke daun dan menalurkan hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh. Sebagai tempat melekatnya daun, dan sebagai tempat penyimpanan misalnya untuk menyimpan air pada kaktus dan penyimpanan makanan pada tebu.
Struktur anatomi batang yaitu:
a. Epidermis
Epidermis batang terdiri dari satu lapisan sel yang pada permukaan luarnya dilapisi oleh kutikula. Lapisan tersebut berfungsi untuk melindungi batang dari kekeringan.
b. Korteks dan Emuplur
Korteks batang terdiri atas sel-sel parenkim dan biasanya berisi kloroplas. Pada tumbuhan tertentu, bagian tepi luara korteks sering terdapat kolenkim atau sklerenkim sebagai jaringan pengokoh. Pada batang muda, korteks mengandung butir-butir pati sehingga disebut seludang pati. Empulur terdiri atas sel-sel parenkim yang dapat mengandung kloroplas. Bagian tengah empulur sering kali mengalami kerusakaan pada saat pembuahannya. Kerusakaan demikian biasanya terjadi di daerah ruas.
c. Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh primer batang terdiri dari sejumlah ikatan pembuluh yang tersusu khusus. Setiap ikatan pembuluh memiliki xylem yang tersusun kea rah dalam dan floem kea rah luar. Susunan ikatan pembuluh demikian dikenal sebagai ikatan pembuluh kolateral. Jika di antara xylem dan floem terdapat cambium, maka disebut kolateral terbuka. Dan jika tidak ada cambium maka disebut kolateral tertutup. Tipe kolateral terbuka biasanya terdapat pada tumbuhan dikotil dan kotateral tertutup terdapat pada tumbuhan monokotil.

3) Daun
Daun merupaka organ fotosintesis bagi tumbuhan berpembuluh. Pada umumnyadaun terdiri atas helai daun(lamina) yang pipih dan tangkai(petiolus) yang menghubungkan daun ke batang. Helai daun dapat berupa daun tunggal atau daun majemuk. Daun dibangun ole tiga jaringan utama. Ketiga jaringan tersebut adalah jaringa dermal(epidermis), jaringan dasar(mesofil) dan jaringan pembuluh(berkas pembuluh).
Struktur anatomi daun yaitu :
a. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapat stoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
Sifat terpenting daun adalah selnya yang kompak dan adanya kutikula dan stomata.
b. Mesofil
Merupakan jaringan dasar yang berisi banyak kloroplas dan bnyak ruang-ruang antar sel. mesofil dapat berdirerensiasai menjasi parenkim palisade dan parenkim spons. Parenkim palisade terdiri atas sel-sel yang panjang dan tegak lurus terhapad permukaan daun, sedangkan parenkim spons mengandung sel-sel dengan bentu tidak beraturan dan memiliki banyak rongga sel. pada parenkim spons rongga-songga sel berguna untuk tempat pertukaran gas.
c. Berkas Pembuluh
Berkas pembuluh daun tersebar dari seluruh helaian daun. Berkas pembuluh pada bagian tengah helaian daun membentuk tulang daun. Berkas pembuluh pada daun ini merupakan lanjutan dari berkas pembuluh yang terdapat pada batang. Pola yang dibentuk oleh tulang daun disebut pertulangan daun. Ada dua pola utama pertulangan daun, yaitu daun pertulangan jala dan pertulanan sejajar

3.      Alat dan Bahan
1.      Mikroskop
2.      Preparat awetan akar dikotil; Helianthus sp.
3.      Preparat awetan akar monokotil
4.      Preparat awetan batang dikotil
5.      Preparat awetan batang monokotil
6.      Preparat awetan daun dikotil; Ficus sp.
7.      Preparat awetan daun monokotil; Zea mays

4.    Cara kerja
1.      Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan
2.      Meletakan preparat awetan daun monokotil; Zea mays diatas meja preparat mikroskop
3.      Mengamatinya dengan seksama
4.      Memotret hasil pengamatan
5.      Mengulangi langkah 2, 3, 4 untuk preparat awetan akar dikotil, akar monokotil, batang dikotil, batang monokotil, dan daun dikotil secara bergantian.



4.    Hasil pengamatan
-
Akar dico Helianthus sp

akar monokotil





batang monokotil

Daun dico Ficus sp

Daun mono Zea mays




5.      Pertanyaan
1.      Apa perbedaan akar dikotil dan akar monokotil?
Akar monokotil
Akar dikotil
-  Sistem perakaranya serabut
- Batas ujung akar dan kaliptra jelas
- Perisikel terdiri dari beberapa lapis sel  
  berdinding tebal. Persikelnya hanya
  membentuk cabang akar
- Punya empulur yang luas sebagai pusat
  akar 
- Tidak ada kambium
- Jumlah lengan protoxilem banyak
-  Letak xilem dan floem berselang-seling

- Sistem perakaranya tunggang
- Batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas
- Perisikel terdiri dari 1 lapis sel.
  Persikelnya membentuk cabang-cabang
  akar meristem sekunder
- Tidak punya empulur pada pusat akar
   / empulurnya sempit
- Mempunyai kambium
- Jumlah lengan xilem antara 2-6
- Letak xilem di dalam dan floem di luar
  (dengan kambium sebagai pembatas)

2.      Apa perbedaan batang dikotil dan daun monokotil?
Batang monokotil
Batang dikotil
-   Batang tidak bercabang-cabang
-   Pembuluh angkut tersebar  
                           
-   Tidak mempunyai kambium vaskuler, sehingga tidak dapat tumbuh membesar
-   Mempunyai meristem interkalar
-   Tidak memiliki jari-jari empulur

-   Tidak dapat dibedakan antara korteks dan empulur

-   Batang bercabang
-   Pembuluh angkut teratur dalam  susunan lingkaran atau berseling radial
-  Mempunyai kambium vaskuler, sehingg dapat tumbuh membesar
-   Tidak mempunyai meristem interkalar
-   Jari-jari empulur berupa deretan parenkima di antara berkas pengangkut
-  Dapat dibedakan antara daerah korteks dan empulur

3.      Apa perbedaan daun monokotil dan daun dikotil?
Daun monokotil
Daun dikotil
-        Pertulangan daun melengkung
-        Tidak terdapat empulur
-        Tidak memiliki jaringan parenkim palisade
                 -       Pertulangan daun menyirip
                 -       Terdapat empulur
                 -       Memiliki jaringan palisade


6.    Keismpulan

1.      Jaringan  yang  menyusun  daun  dikotil adalah  epidermis,  jaringan  tiang,stomata,
jaringan pengangkut, dan epidermis bawah.
2.      Jaringan yang menyusun daun monokotil adalah epidermis, jaringan spons,stomata,
jaringan pengangkut, dan epidermis bawah.
3.      Jaringan yang menyusun batang monokotil adalah epidermis, korteks, dan jaringan pengangkut.
4.       Jaringan  yang  menyusun  batang  dikotil  adalah  epidermis,  korteks, endodermis, perisikel, dan jaringan pengankut.
5.      Jaringan  yang  menyusun  akar  monokotil  adalah  epidermis,  korteks,endodermis, cambium, dan  jaringan  pengangkut.
6.      Jaringan yang menyusun akar dikotil adalah  epidermis, korteks, endodermisdan jaringan pengangkut.
 

3 komentar: